Kebahagiaan Wiwik Winarti karena rumahnya direnovasi atas bantuan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali terusik. Masriah kembali berulah.
Kali ini perempuan penyiram air kencing dan tinja itu menyemen 2 buah batu besar hingga memblokir satu-satunya akses masuk bagi mobil ke rumah Wiwik.
Perseteruan antartetangga di Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo ini ternyata belum tuntas. Selain menolak datang saat Bupati hendak memediasi beberapa waktu lalu, Masriah diduga berupaya menghalangi proses renovasi rumah Wiwik yang sudah dia teror dengan kencing dan tinja selama 7 tahun.
Caranya, Masriah diduga sengaja meletakkan sejumlah halangan di depan pagar rumahnya yang merupakan satu-satunya akses lebar ke rumah Masriah. Imbasnya, pikap muat material untuk renovasi rumah Wiwik tidak bisa lewat.
Pantauan detikJatim, satu-satunya akses menuju ke rumah Wiwik Winarti memang harus melewati sebuah gang selebar sekitar 4 meter. Kendaraan roda 4 pribadi maupun pikap harus melewati depan rumah Masriah.
Selama 2 hari renovasi rumah Wiwik, pikap muat material itu bisa masuk hingga ke depan rumah Wiwik, namun sejak Selasa (22/8), pikap itu tidak lagi bisa melintasi depan rumah Masriah karena ada 2 batu bata yang disemen secara permanen di depan pagar rumah Masriah yang berwarna kuning.
Tidak hanya itu, sejak kemarin Masriah seolah sengaja memarkirkan sepeda motor di depan pagar sehingga sebagian jalan gang itu terhalang. Gang yang hanya memiliki lebar 4 meter itu pun menjadi semakin sempit sehingga pikap tidak bisa lewat.
"Awalnya mobil pikap muat material bisa masuk hingga depan rumah, dua hari ini tidak bisa masuk karena di depan rumah Masriah ada batu besar dan sepeda motor yang diparkir di depan rumah," kata Wiwik kepada detikJatim, Rabu (23/8/2023) malam.
Karena pikap tak bisa masuk hingga depan rumah Wiwik, para pekerja pun memindahkan material dengan gerobak. Wiwik pun merasa iba terhadap para pekerja yang hendak merenovasi rumahnya.
"Kami kasihan pekerja yang merenovasi rumah. Mulai kemarin (Selasa) mereka mengusung material dengan gerobak, karena mobil pikap tidak bisa masuk depan rumah," tambah Wiwik.
Seperti diketahui, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bersimpati dengan Wiwik yang rumahnya rusak sebagian karena selama bertahun-tahun disiram air kencing dan tinja oleh Masriah.
"Kami bersyukur bahwa Gus Muhdlor telah membantu kami melakukan renovasi rumahku yang rusak akibat disiram air kencing dan tinja," ucap Wiwik.
Gus Muhdlor juga berupaya memediasi Masriah dengan Wiwik. Mediasi yang seharusnya digelar di Kantor Balai Desa Jogosatru pada Selasa (15/8) lalu itu gagal. Sebabnya, Masriah tidak memenuhi undangan.
"Karena mediasi gagal kemudian Gus Muhdlor mampir ke rumah, pada saat melihat kondisi rumah, Gus Muhdlor janji akan merenovasi. Alhamdulillah sejak 4 hari yang lalu rumah langsung direnovasi," kata Wiwik.
Baca artikel detikjatim, "Masriah Blokir Akses ke Rumah Wiwik dengan 2 Batu Besar Disemen Permanen" selengkapnya https://www.detik.com/jatim/berita/d-6893605/masriah-blokir-akses-ke-rumah-wiwik-dengan-2-batu-besar-disemen-permanen.